kuping kiri

Banser-GP Ansor Tak Gentar Hadapi Ancaman Teror yang Mengatasnamakan ISIS

Banser-GP Ansor Tak Gentar Hadapi Ancaman Teror yang Mengatasnamakan ISIS

Cirebonplus.com (Ci+) – Komandan Densus 99 Banser GP Ansor, HM Nurruzaman menegaskan pihaknya tidak takut terhadap ancaman yang mengatasnamakan ISIS kepada organisasinya. Penegasan tersebut disampaikan menyusul pemasangan bendera ISIS disertai kalimat ancaman di Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa pagi (4/7).

“Ansor dan Banser tidak takut terhadap ancaman itu. Tidak ada satu pun yang perlu ditakutkan karena kita berada di jalan yang benar,” tegas Nuruzzaman.

Meskipun demikian, pihaknya tetap waspada. Ansor akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan selalu mendukung langkah pemberantasan terorisme di Indonesia.

GP Ansor dan Banser, sambungnya, tetap konsisten menolak paham khilafah Islamiyah atau daulah Islamiyah. Pasalnya, sampai kapanpun NKRI dan Pancasila sudah final dan harga mati, tak perlu diperdebatkan lagi.

“Bagi Ansor-Banser ini adalah risiko perjuangan mempertahankan NKRI. Bagi kami, apabila mati mempertahankan NKRI, maka kami mati dalam keadaan syahid,” tandas pria yang juga pengamat terorisme itu.

Seperti diketahui, selain memasang bendera ISIS di kantor Polsek Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pelaku juga menuliskan pesan bernada ancaman di atas kertas karton berwarna kuning ditujukan kepada Ansor dan Banser selain polisi, TNI, dan Densus. Itu artinya, Ansor-Banser dijadikan target selain TNI, polisi, Densus, karena sampai saat ini konsisten menjaga NKRI dan Pancasila.

“Bagi ISIS, yang menolak khilafah Islamiyah atau daulah Islamiyah adalah murtad, maka wajib diperangi. Karena Ansor–Banser menolak kilafah, maka dianggap murtad atau bahasa mereka sohwat. Hukumnya wajib diperangi,” papar Nuruzzaman.

Pihaknya juga mempertanyakan ancaman yang ditujukan kepada Banser-Ansor. Sebab, penolak khilafah Islamiyah atau daulah Islamiyah adalah mayoritas masyarakat Indonesia.

“Jadi mayoritas penduduk Indonesia murtad atau kafir dong. Bagaimana bisa begitu?” tanya pria asli Cirebon itu.

Karena itu, berdasarkan dugaan GP Ansor, apa yang terjadi di Polsek Kebayoran Lama bukan tindakan pengikut ISIS, tapi kelompok lain yang sengaja mencari momentum untuk menyerang polisi. Pasalnya, kalau ISIS ia menduga Polseknya yang diserang. (*)

Laporan: Khoirun Yasir

Related posts