kuping kiri

Derita Kemiskinan Fitriyah: Digerogoti Kanker Payudara, Anak-anak Putus Sekolah, Si Bungsu Gizi Buruk

Derita Kemiskinan Fitriyah: Digerogoti Kanker Payudara, Anak-anak Putus Sekolah, Si Bungsu Gizi Buruk

Cirebonplus.com (Ci+) – Kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi penyelenggara pemerintahan. Indeks atau angka-angka kemajuan suatu daerah tidaklah berarti, ketika potret kemiskinan warganya dengan mudah terlihat di berbagai sudut.

Salahsatu potret kemiskinan di Kabupaten Cirebon yang memilukan rasa kemanusiaan kita adalah nasib Fitriyah bin Wari dan keluarganya. Warga Desa Astanalanggar RT/RW 02/05, Kecamatan Losari itu tak hanya menanggung beratnya beban menghidupi keluarga, tapi juga perjuangannya untuk melawan penyakit kanker payudara yang dideritanya.

Kanker payudara telah menggerogoti tubuhnya sejak setahun terakhir. Ia mencoba untuk mengobatinya. Tapi karena keterbatasan biaya,  ia hanya bisa mengiobati sebisanya, dengan kualitas pengobatan terdekat.

Baginya, sakit karena penyakit yang diidap masih masih bisa ditahan. Yang ia pikirkan adalah nasib anak-anaknya. Untuk hidup sehari-hari saja rasanya sangat berat, apalagi membayangkan masa depan anak-anaknya.

Fitriyah terpaksa mengurus anak-anaknya sendirian, setelah ditinggal suaminya beberapa tahun lalu karena panyakit paru. Ia hanya mengandalkan kerja serabutan beburu untuk menghidupi anak-anaknya.

Seiring berjalannya waktu, keterbatasannya mulai memunculkan persoalan baru yang tak kalah berat. Satu per satu anak-anaknya putus sekolah (drop out).

Dimulai anak pertamanya Gelistina Henia (13) yang tidak lulus Sekola Dasar (SD). Tak lama adiknya, Tia yang kini berusia 12 tahun, juga putus sekolah saat menginjak kelas III. Sedangkan adiknya Lisa Septianingsih, meski sudah masuk usia sekolah, tapi sama sekali tak mengenyam pendidikan dasar.

Kondisi lenih parah dialami anak bungsu Fitriyah, Ahmad ramadani (4). Kemiskinan keluarga membuatnya tak bisa menikmati gizi layaknya anak-anak untuk mengantarnya tumbuh dengan baik di masa pertumbuhan.

Lantaran kurang asupan gizi, anak balita tersebut mengalami gizi buruk. Kondisi badannya kurus kering seperti anak normal usia 1-2 tahun. Tubuhnya tampak lemas, tidak segesit anak seusianya.

Kondisi tersebut memunculkan perhatian Karang Taruna Kecamatan Losari untuk memberikan informasi secara luas terhadap kondisi memprihatinkan yang dialami keluarga Fitriyah. Seperti disampaikan pengurusnya, Agus Salamun.

“Saya dari Karang Taruna Kecamatan Losari berharap ada instansi pemerintah dan dermawan yang mau membantu. Selain untuk pengobatan kanker payudara Ibu Fitri yang sudah parah, juga penanganan gizi buruk anak balitanya,” tutur aktivis pemuda tersebut kepada cirebonplus.com.

Tak hanya itu, harapan lainnya, anak pertama Fitriyah bisa kembali sekolah dengan menempuh Kejar Paket B. Setelah selesai, bisa melanjutkan sekolah reguler agar sama seperti anak seusianya.

“Kami juga berharap rumah Ibu Fitriyah dapat program rutilahu atau bedah rumah. Karena sudah tidak layak huni,” harap dia. (*)

Laporan: Abdul Bari

Related posts