Sedih Ditinggalkan Kiai-kiai Alim Cirebon, Kang Muh Ajak Santri Meneladani Mereka

Sedih Ditinggalkan Kiai-kiai Alim Cirebon, Kang Muh Ajak Santri Meneladani Mereka

Cirebonplus.com (C+) – KH Mustofa Aqil Siroj menyampaikan kesedihannya atas meninggalnya sesepuh Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, KH Amin Siroj. Lebih sedih lagi karena dalam waktu yang tak lama, Cirebon kehilangan tiga ulama alim lainnya.

“Diawali dengan meninggalnya KH Khozin Nasuha, kiai yang ikhlas dan sederhana. Beliau ke mana-mana tanpa canggung naik angkutan umum,” kata Kang Muh, sapaan KH Mustofa Aqil Siroj, saat tausiyah 40 hari almarhum KH Amin Siroj di Pondok Pesantren Gedongan, Cirebon, Sabtu malam (16/9).

Tak lama berselang, KH Amin Siroj yang dipanggil Allah. Menurut Kang Muh, Kiai Amin merupakan ulama langka, terutam kemampuannya membuat syair-syair dalam bahasa Arab.

Untuk membuat syair bahasa Arab dengan bahasa indah dan tertata, Kiai Amin tidak perlu waktu lama atau butuh suasana untuk konsentrasi. Hanya sambil berjalan, beliau mampu membuat syi’iran yang bernilai sastra.

“Mana mungkin kita bisa seperti itu. Beliau juga hafal Qur’an. Saya merasa kehilangan luar biasa,” kata pengasuh Pondok Pesantren Kempek, Cirebon itu.

Setelah Kiai Amin, ulama Babakan, Ciwaringin, KH Mukhlas juga meningeal dunia. Beliau dikenal sangat ikhlas dan murah senyum kepada siapapun.

“Lalu KH Abdullah Salim Balerante, Palimanan, Cirebon. Kita semua tahu beliau faqih, alim, dan teguh pendirian,” lanjut dia.

Kang Muh berharap para santri bisa meneladani para ulama yang telah meninggal dunia. Terutama anak-anak dan keturunannya, dapat meneruskan perjuangan beliau-beliau. (*)

Laporan: Abdul Bari

Related posts