Tujuh Pekerjaan Ini Terancam Hilang Akibat Teknologi, Apakah Anda di Dalamnya?

Tujuh Pekerjaan Ini Terancam Hilang Akibat Teknologi, Apakah Anda di Dalamnya?

SEIRING perjalanan waktu, kemajuan teknologi sangat pesat. Bahkan diprediksi dalam sepuluh tahun kemajuan teknologi akan mendominasi di berbagai sektor. Mulai wilayah pekerjaan hingga aspek kehidupan sehari-hari di berbagai tempat, keberadaan teknologi mulai diandalkan.

Dalam laman detik.com hari ini (13/11) mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan hilangnya pekerjaan yang akan tergeser oleh teknologi. Kemajuan teknologi yang sangat pesat, kata detik.com, akan membuat sumber daya manusia tidak terlalu dibutuhkan lagi dalam sepuluh tahun ke depan. Pasalnya, semua akan digantikan dengan teknologi atau robot. Kira-kira ada tujuh pekerjaan yang bisa hilang dalam sepuluh tahun ke depan.

Pertama adalah pegawai pos. Jumlah pekerja pos semakin hari semakin berkurang. Di antara penyebabnya, surat menyurat tidak lagi harus secara fisik, karena dengan email misalnya, seseorang bisa mendapatkan dokumen, data, respons tanpa harus menunggu kedatangan tukang pos.

Dari segi efisiensi dan efektivitas, kata portal berita tersebut, sangat membantu manusia dalam hal pekerjaan atau apapun yang membutuhkan dokumen dan informasi secara cepat. Tak hanya itu perusahaan swasta dengan basis kerja yang sama dan cenderung lebih modern seperti JNE, TIKI, Go-send, Grab-deliver, Wahana, UPS, dan FedEx mengambil sebagian dari pekerjaan tukang pos.

Yang kedua adalah pustakawan. Kehadiran electronic book (e-book) dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan buku secara fisik, merupakan ancaman bagi pekerja di bidang ini. Selain itu, kemudahan bagi pembaca adalah tidak perlu pergi ke perpustakaan atau toko buku karena cukup membuka e-book dari smartphone.

Berikutnya yang ketiga adalah pegawai makanan cepat saji

Di masa mendatang, pelanggan dapat memesan lewat aplikasi atau kios yang dilengkapi dengan layar sentuh di dalam restoran. Pengunjung juga dapat membayar di smartphone dan tablet menggunakan aplikasi restoran.

Pekerjaan keempat yang akan terkikis oleh kehadiran teknologi adalah kasir. Sepuluh tahun ke depan, sebagaimana ilustrasi detik.com, robot dan teknologi diprediksi akan menggantikan 6-7,5 juta pekerja ritel. Data ini didasarkan pada dalam studi yang dilakukan layanan finansial Cornerstone Capital Group.

Angka ini mengancam setidaknya 38 persen dari pekerja bidang ritel yang ada saat ini yaitu sebanyak 16 juta orang. Akibatnya, porsi pekerjaan yang hilang di sektor ritel bisa lebih besar dari manufaktur. Proses otomasi yang terjadi di sektor ritel ini akan lebih banyak memengaruhi proses pembayaran otomatis sebagai pengganti kasir.

Berikutnya yang kelima adalah travel agent. Saat ini untuk berpergian ke dalam atau luar negeri bisa dengan mudah dilakukan, bahkan untuk mencari paket wisata semua bisa menggunakan ponsel. Hal itu yang menjadi ancaman bagi travel agen analog, bila tidak cepat beralih ke ranah digital.

Sekitar 70 persen calon wisatawan dunia melakukan search and share secara digital dan 30 persennya melakukan booking secara online. Jika tidak diantisipasi dan tidak bertransformasi ke digital, usaha-usaha seperti agen travel manual tidak lama lagi akan hilang.

Keenam adalah pekerjaan teller bank. Kantor cabang yang dikelola oleh teller akan tergilas dengan kehadiran teknologi. Peran teller telah mengalami penurunan tajam dalam 15 tahun terakhir dan 10 tahun ke depan akan menghilangkan sebagian besar pekerjaan dalam bentuk ATM yang lebih maju.

Prospek sepuluh tahun dari tahun 2014 sampai 2024 adalah pekerjaan teller akan turun sebesar 8 persen. Transformasi digital masyarakat mendorong perubahan yang signifikan terhadap perusahaan dari semua tipe, termasuk bank, untuk memastikan mereka menyesuaikan diri dengan perkembangan dari pengguna saat ini dan masa depan mereka.

Pekerjaan ketujuh yang akan digeser teknologi adalah telemarketing. Para telemarketer sedang dalam perjalanan kalah karena kehadiran teknologi. Kabar buruknya adalah keberadaan mereka tidak akan lama lagi karena pemasaran jarak jauh sedang in. Tidak ada prediksi mengenai kapan dan bagaimana penggantian telemarketing menjadi kombinasi teknologi dan robot.

Pekerjaan ini cenderung menurun hari demi hari karena orang sudah mulai merasa terganggu dengan adanya telepon dari telemarketing, kasus penipuan oleh telemarketing, hingga pencurian database. (*)

Disadur dari detik.com

Related posts