kuping kiri

Kang Solihin: Santri Harus Ikut Perangi Hoax

Kang Solihin: Santri Harus Ikut Perangi Hoax

Cirebonplus.com (C+) – Peredaran informasi hoax dianggap sudah sangat mengkhawatirkan. Jika tidak ada gerakan konkret dari orang-orang yang peduli, dikhawatirkan bisa menimbulkan konflik antarwarga, baik ekskalasi kecil maupun besar.

Pendapat tersebut disampaikan Wakil Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, H Solihin Busyaeri dalam Seminar Nasional Bertema Menangkal Hoax di Madrasah yang digelar Yayasan Lentera Muda Indonesia di SMK Assalafiyah Bode Plumbon, Cirebon, Jumat (10/8). Ia menjadi narasumber bersama dua pemateri lainnya yakni Kepala Kemenag Kabupaten Cirebon, H Mujayin dan Pemimpin Redaksi cirebonplus.com, Kalil Sadewo.

Menurut Kang Solihin, sapaan akrabnya, perlu ada gerakan yang terkoordinir dari kelompok-kelompok masyarakat yang peduli terhadap kemaslahatan bangsa dalam menangkal informasi yang tidak benar (hoax). Pasalnya, berdasarkan data sejumlah survei, mayoritas masyarakat banyak yang percaya terhadap berita hoax.

“Tidak hanya mereka yang berpendidikan rendah, banyak juga masyarakat terpelajar dan ekonomi menengah ke atas menjadi korban hoax. Bahkan mereka juga ikut men-share pemberitaan yang tidak jelas kebenarannya,” papar dia di hadapan peserta seminar yang mayoritas pelajar SMA/SMK.

Yang paling parah, kata dia, mereka yang terpelajar dan menegerti agama tetapi dengan sengaja atau ada niat untuk menyebarluaskan informasi hoax. Tujuannya beragam, ada yang politis, fanatisme golongan, fanatisme mazhab, dan ekonomi.

“Kita juga prihatin mereka yang mengaku memahami agama tapi melegalkan fitnah melalui berita hoax. Bukankah dalam Islam menyebarkan kabar atau berita bohong itu dosa bahkan masuk dalam kategori fitnah,” ujar pria asal Bode, Plumbon ini.

Karena itulah, pihaknya menyarankan kepada santri anak-anak muda yang peduli untuk membuat gerakan counter terhadap berita hoax. Di antaranya adalah ikut dalam grup-grup media sosial anti hoax, karena dari sana bisa tahu tentang informasi-informasi bohong.

“Santri harus ikut perangi hoax. Banyak peristiwa konflik di luar negeri berawal dari pemberitaan yang bohong (hoax), termasuk perang di Timur Tengah. Jangan sampai bangsa ini hancur karena berita hoax,” pungkasnya. (*)

Laporan: Anshori

Related posts