CirebonPlus (C+) – Pasien positif infeksi virus Corona asal Kabupaten Cirebon yang tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Kota Cirebon, Riki Rachman Permana (29) saat ini kondisinya membaik. Kondisi tersebut ia alami sejak hari kedelapan di Ruang Isolasi RSUD Gunung Jati atau tanggal 15 Maret.
Hal itu disampaikan Riki kepada CirebonPlus melalui WhastApp pribadinya. Riki menceritakan, kondisi kesehatan paling down dialami pada enam hari pertama masuk ruang isolasi.
Lalu, apa yang dirasakan dalam enam hari tersebut? Menurut Riki, hampir sepekan awal masuk ruang isolasi RS, yang dirasakan sekujur tubuh demam tinggi. Suhu panasnya mencapai hingga 39,3 derajat celcius.
“Masih sadar (tidak pingsan) hanya demam tinggi aja. Di kisaran 39,3 derajat. Itu waktu awal-awal diisolasi tanggal 8-14 Maret 2020,” ungkap pemuda yang menyukai dunia laut Indonesia dan pernah membuat petisi berjudul Tolak Pengiriman Hiu Paus Berau ke Ancol itu.
Hari demi hari kondisi Riki makin membaik. Badan tidak demam lagi. Bahkan sejak dua hari lalu, Rabu (25/3/2020) atau saat hari ke-18 diisolasi, infusan yang menempel di tubuhnya sudah bisa dilepas.
“Infusan sudah bisa dicopot, jadi bisa ngetik-ngetik di sini (WhatsApp),” tukasnya seraya mengatakan, kini dirinya juga sudah bisa buang air di toilet sendiri, meski harus berjalan pelan-pelan.
Riki menegaskan, kondisinya di ruang isolasi tidak menyeramkan seperti yang orang di luar perkirakan. Hanya demam atau panas tinggi sebagaimana umumnya.
“Memang tidak semenyeramkan yang dilihat (dibayangkan). Kalau badan sehat kata dokter virus ini akan hilang dengan sendirinya,” tandas pria yang sudah tahun bekerja sebagai Analis Keimigrasian Pertama di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Tetapi, pesan dia, masyarakat hendaknya tidak menyepelekan penyebaran Covid-19. Pasalnya, penyebaran virus ini sangat cepat dan kadang asimptomatic atau tanpa gejala.
Menurut Riki, obat untuk virus ini hanya imun tubuh yang sehat. Karena itu, ia menyarankan untuk fokus perkuat imun dengan makan yang sehat, istirahat, olahraga, dan mengelola kondisi agar tidak stres.
“Ikuti anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing (jaga jarak fisik) . Juga stop hoax atau berita tidak benar mengenai kasus ini (Corona),” sambung dia.
Riki juga menceritakan bahwa keluarga besarnya awalnya sangat mencemaskan kondisi yang dialaminya. Saat ini sudah berkurang dan tinggal menunggu kejelasan hasil swab.
“Sekarang cuma bisa menunggu kejelasan hasil swab saya, untuk membuktikan bahwa saya sudah sehat,” kata dia. Riki belum mau menceritakan kronologis awal hingga ia positif dan diisolasi ke RSUD Gunung Jati, Jumat (27/3/2020). (Dewo)
Foto: Istimewa