kuping kiri

Langkah AR Nyalon lewat Gerindra Tepat, Lebih Strategis Lagi bila Koalisi dengan Golkar

Langkah AR Nyalon lewat Gerindra Tepat, Lebih Strategis Lagi bila Koalisi dengan Golkar

Cirebonplus.com (Ci+) – Politisi Partai Golkar Kota Cirebon, Ali Rahman (AR) putar haluan. Tak disangka, mantan anggota DPRD tersebut mencalonkan diri menjadi walikota Cirebon lewat partai lain, yaitu Gerindra.

Manuver Ali Rahman mendapatkan sorotan, baik positif maupun negatif. Pemerhati politik Kota Cirebon, Sutan A Nugraha salahsatu yang menilai positif.

Meskipun secara otomatis keanggotaan Ali di Partai Golkar hilang, tetapi keputusan politik Ali dianggap tepat. Pasalnya, dinamika kekinian politik nasional yang saat ini memosisikan Gerindra sebagai salahsatu partai yang diperhitungkan.

“Langkah Ali sangat tepat memilih Partai Gerindra. Terutama karena saat ini (Gerindra) terbilang menjadi partai yang paling seksi,” kata Aji.

Ali dianggap memiliki nilai plus, mulai dari ketokohannya saat di Partai Golkar, pengalamannya saat menjabat anggota DPRD periode 2004-2009, dan kiprahnya yang masih aktif hingga saat ini di antaranya menduduki kursi ketua POBSI Jawa Barat.

Meskipun Ali dengan segala kelebihannya mendaftar di Partai Gerindra, namun Aji tidak yakin bisa mendapatkan rekomendasi. Analisa tersebut berdasarkan realitas politik per hari ini di Kota Cirebon.

“Saya melihat sekarang ini koalisi (partai) pun belum meyakinkan. Belum ada kejalasan koalisi dan siapa yang diusung Gerindra,” kata pria yang juga penuli itu, Senin (24/7).

Aji justru melihat yang lebih strategis justru bila terjadi koalisi partai antara Golkar dengan Gerindra. Selain karena gabungan jumlah kursi, juga karena melihat kekuatan dua partai tersebut.

Dikatakan, bila Gerindra dan Golkar koalisi akan lebih efektif. Keduanya memiliki jumlah kursi 7, cukup untuk mengusung satu paket pasangan calon walikota dan wakilnya.

Termasuk bila Ali Rahman direkomendasi Gerindra, koalisi keduanya sangat strategis. Tetapi hal itu akan terwujud bila Ali clear tidak ada masalah pribadi ataupun kepartaian dengan Golkar. (*)

Laporan: Khairun Yasir/SM

Related posts