CirebonPlus (C+) – Raden Ajeng (RA) Kartini jadi pelopor emansipasi wanita. Dari ide-ide dan pikirannya, Kartini menginginkan agar perempuan tidak hanya mengambil peran domestik di rumah, tetapi juga partisipasi yang lebih luas dalam ruang publik.
Spirit itulah yang menjadi motivasi bagi salahsatu Kartini masa kini Kota Cirebon, Fitria Pamungkaswati. Jika melihat perjalanan hidupnya, karir organisasinya, dan posisinya saat ini, maka bisa jadi Fitria telah mewujudkan cita-cita Kartini.
Lebih dari itu, ia telah menunjukkan bukti kesetaraan perempuan dalam jabatan publik, yang selama ini masih banyak didominasi kaum pria. Dua posisi strategis sekaligus ia emban, sebagai ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Cirebon dan wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon. Dengan jabatan-jabatan yang ia emban itu, dapat meruntuhkan persepsi publik tentang kepemimpinan perempuan.
Di Kota Cirebon, memang tidak hanya Fitria yang memiliki jabatan mentereng. Ada nama Eti Herawati, wakil walikota Cirebon yang juga ketua DPD Partai Nasdem Kota Cirebon. Tentu dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebagai ketua Partai Banteng, tentu tak hanya RA Kartini yang menjadi inspirasinya. Sosok Hj Megawati Soekarnoputri yang memimpin Banteng Moncong Putih dari zaman transisi hingga era reformasi, tentu punya kelebihan kepemimpinannya tersendiri dan jadi inspirasi Fitria.
Perempuan kelahiran Cirebon, 23 April 1976 itu bukanlah sosok karbitan yang ujug-ujug bisa menempati posisi strategis. Di partai, karirnya berangkat dari bawah mulai dari kader tingkat ranting, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Harjamukti pada tahun 2015-2019. Di tahun 2019 ia terpilih menggantikan Edi Suripno sebagai ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cirebon hingga tahun 2024 mendatang.
Di DPRD Kota Cirebon, sebelum menjadi wakil ketua untuk periode 2019-2024, periode sebelumnya tahun 2014-2019 Fitria Pamungkaswati juga sudah duduk sebagai anggota Fraksi PDI Perjuangan Kota Cirebon.
Lalu, bagaimana pandangan Fitria tentang Kartini dan inspirasi apa yang bisa diambil untuk perempuan masa kini? Dalam video yang diungggah di sejumlah akun Facebook, perempuan yang pernah bekerja di Patrajasa Hotel (1995-1997) dan Geologistic (1997-1999) itu menyampaikan, Kartini masa kini tentu harus bekerja keras, berusaha, dan menjadi profesional-profesional di bidang apapun.
Perempuan, menurut dia, harus menunjukkan kemampuannya dari dalam dirinya baik hati maupun pikirannya. Ia tidak setuju bila perempuan hanya mengandalkan kecantikan fisiknya saja.
“Tunjukkanlah inner beauty kalian (perempuan) dan jangan mengandalkan kecantikan fisik belaka. Menyikapi segala sesuatu juga harus dewasa dan (harus bisa) berlapang dada. Selalu menunjukkan prestasi bukan hanya imajinasi,” tutur Fitria mengajak semua perempuan Indonesia dan Kota Cirebon.
Dikatakan, perempuan juga harus selalu memiliki strategi dalam hidupnya. Sehingga mereka bisa dilihat sebagai orang-orang yang tangguh dan dapat menunjukkan prestasinya masing-masing.
“Tunjukkanlah bahwa kalian adalah perempuan-perempuan tangguh dan berprestasi seperti Ibu Kartini. Bukan hanya soal tradisi, tapi bagaimana menghargai jasa seseorang dan (dapat) menerapkannya di dalam lingkungan sekitar. Selamat Hari Kartini bagi semua perempuan Indonesia. Kalianlah Kartini masa kini,” papar perempuan murah senyum itu. (Kustano/C+3)