Tak Ada Cantrang, Diskanla Pastikan Nelayan Cirebon Tak Terimbas Kebijakan Apapun

Tak Ada Cantrang, Diskanla Pastikan Nelayan Cirebon Tak Terimbas Kebijakan Apapun

Cirebonplus.com (C+) – Apapun kebijakannya terkait penggunaan alat tangkap cantrang, dipastikan tidak akan berpengaruh bagi para nelayan di pantai Kabupaten Cirebon. Pasalnya, nelayan di sepanjang Kapetakan hingga Losari, tidak ada yang menggunakan alat yang sempat dilarang penggunaannya oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti itu.

Kepastian itu disampaikan Kasi Penangkapan Ikan Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Cirebon, Muhaemin kepada cirebonplus.com (C+), Kamis (18/1). Menurutnya, nelayan Cirebon cenderung menggunakan kapal-kapal kecil untuk menangkap ikan di laut lepas.

Sejauh ini, kata dia, nelayan di Cirebon masih menggunakan alat tangkap lain seperti bubu, pancing, dan garok. Alat-alat tersebut kapasitasnya kecil dan cenderung aman dalam menjaga spesies ikan serta tidak merusak terumbu karang dan sebagainya.

“Hingga saat ini nelayan di Cirebon tidak ada yang menggunakan alat tangkap cantrang. Paling garok,” tandas dia.

Meskipun demikian, karena kembali diperbolehkan bukan tidak mungkin suatu saat aka nada yang menggunakan. Untuk itu pihaknya akan terus mengawasi untuk memastikannya.

Pihaknya mengimbau nelayan di Kabupaten Cirebon tidak menggunakan cantrang, dengan alasan tidak ramah lingkungan dan akhirnya bisa merusak ekosistem laut. “Jika ada nelayan yang tidak menuruti aturan, akan dibina oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

Setelah dibina, lanjut Muhaimin, instansinya akan mendampingi atau mengarahkan agar para nelayan bisa mengganti alat tangkap lain yang lebih aman. Dalam prosesnya, agar para nelayan mendapatkan pengganti alat tangkap lain yang lebih aman hendaknya terlebih dahulu mengajukan proposal.

“Kalau sudah ada proposal, nanti akan dikaji dan ditinjau dulu oleh pihak Dinas Kelautan dan Perikanan kondisinya,” sambungnya.

Masalah lain yang sering ditemui instansinya di lapangan adalah masih banyaknya nelayan yang tidak mengutamakan keselamatan saat bekerja. Padahal pihaknya sering melakukan penyuluhan guna mengingatkan agar selalu menjaga keselamatan saat melaut.

“Saya sudah kasih masukan dan penyuluhan ke nelayan. Kalo berangkat kerja harus pakai peralatan yang lengkap demi keselamatan sendiri,” pungkasnya.

Untuk diketahui, sebagai daerah di pantai utara Jawa, terdapat banyak kawasan nelayan di Kabupaten Cirebon, mulai dari Bungko (Kapetakan), Karangreja (Suranenggala), Bondet (Gunungjati), Condong (Gunungjati), Pesisir (Kejaksan), Kejawanan (Lemahwungkuk), Mundu Pesisir (Mundu), Citemu (Mundu), Ender (Pangenan), Gebang, dan Losari. (*)

Laporan: Ameliyatun A

Related posts